Senin, 28 Mei 2012

hanya ingin tersenyum

malam ini penuh dengan ketidakpastian khususnya dengan masa depan masalah "jodoh", terkadang aku harus iri atas apa2 yang di miliki orang lain terhadap pasangannya yang sepertinya selalu bahagia dan bangga dengan pasangannya, berbeda dengan aku yang banyak di sembunyikan kehadiranku, tapi entahlah aku selalu berfikir positif saja walaupun di depan mata kenyataannya aku hanyalah orang yang menurutnya biasa saja dan tidak sepantasnya untuk dinilai lebih sebagai seorang pasangan, cukup hanya senyuman saja untuk menutupi semuanya ini, dan aku percaya Allah Swt sedang memberikan tempat yang terbaik untuk jodohku nanti, ikhlas satu kata yang pada akhirnya harus ada untuk menutup sebuah cerita, memang terkadang berat di lakukan walaupun dengan ucapan sangat mudah orang untuk mengatakannya, hidup memang unik dan terkadang lucu di akhir certia, semoga hal itupun juga terjadi padaku, teringat cerita dari seorang teman dimana dia menceritakan temannya yang telah menemukan jodohnya dan saat ini telah memiliki anak, pada saat itu dia mengutarakan ceritanya kepada anaknya yang masih kecil. "nak kamu jangan sampai kayak bapak ya yang dulu nangis2 karena di putus dengan pacarnya sedangkan sekarang justru bapak menemukan pendamping hidup yang lebih baik dari pacar bapak sebelumnya yaitu ibumu", mungkin saat ini kita akan bersedih dan penuh kecewa terhadap perjalanan hidup yang terkadang menyakitkan tapi kelak setelah kondisi sulit itu berlalu waktu demi waktu. bulan demi bulan kita akan tersenyum ketika mengingat cerita yang telah kita lalui itu.

Jumat, 25 Mei 2012

perjuangan terkahir

entah harus memulai dari mana, untuk menyelesaikan semua ini, detik demi detik waktu demi waktu seharusnya sebuah hubungan yang pada awalnya saling mengenal seharusnya pada akhirnya saling mengerti satu sama lain, memahami apapun itu bentuknya, baik dari sifat watak karakter kondisi hidup dan sebagainya, hari itu aku mulai untuk menenangkan jiwaku berharap semua akan berakhir dengan bahagia, hampir lebih dari 2 tahun aku berada dalam "kapal" sebuah hubungan, yang terkadang terombang ambing dengan ombak yang semestinya bisa lalui, akan tetapi sampai detik inipun ombak kecil harus membuat kita tenggelam, terkadang memang membuatku lelah harus bangkit dan membalikkan "kapal" yang tenggelam walaupun hanya karena ombak kecil, semua karena "cinta" itulah satu point yang mendasari aq kuat hingga saat ini, walaupun terkadang kata "putus" harus selalu ku dengar, yang menjadi pertanyaan mengapa harus terjadi sekarang? bukankah seharusnya hal itu terjadi di awal, sebenarnya hubungan yang saat ini sedang di lalui adalah hubungan LDR, aku pribadi selalu bertahan dengan kondisi seperti itu, tapi apakah iya harus sendiri menurutku penjelasan LDR seperti ini bahasa keren yang sering diutarakan pada setiap pasangan yang menjalankan hubungan dengan sudut pandang "jarak", menurut survey hubungan LDR 99% gatot (gagal total), mungkin hanya orang yang pesimis dan nggk ingin menghabiskan waktunya untuk sesuatu yang tidak pasti, tapi menurutku tidak juga, karena sebetulnya semua berawal dari komitmen hati setiap pasangan, dan sesungguhnya untuk masalah LDR hal yang paling penting adalah bagaimana mengikat 2 manusia dengan bahasa kata panggilan yang lain dari yang lain yaitu "kita", tanpa bisa menyatukan arti "kita" semua akan berakhir begitu saja, aku hanya berharap semoga menjadi bagian yang 1 persen, ada hal menarik ketika yakin bahwa Allah Swt sang pemilik hati, inilah yang pada akhirnya menjadi pondisiku untuk melanjutkan "berlayar" , kembali ke judul memang terkadang memperjaungkan sebuah hubungan itu melelahkan, akan tetapi 1 point yang aku percaya dan aku yakini bahsa semua akan indah pada waktunya dan semoga perjuangan terkakhir ini pun akan menjadi indah pada waktunya,, wallahu'alam