Sabtu, 04 Agustus 2012

who and how to do it

judul diatas memaknai saya pribadi yang sampai sekarang masih belajar tentang arti kehidupan, ketika kita hidup berarti kita mulai membalikkan jam pasir kita yang suatu saat akan habis, entah itu habis dengan waktu yang singkat dan akhirnya kita tiada tanpa memberikan apresiasi maupun kontribusi apapun terhadap sekeliling kehidupan kita atau justru sebaliknya, bagaimana pendapatmu tentang kesuksesan?, apakah dengan karir yang akhirnya mencapai titik terpuncak kita bisa membanggakan diri kita, atau harta yang sangat berlimpah hingga apapun kita inginkan "keturutan"/ terlaksana sampai pada akhirnya kita ada pada posisi jenuh yang semuanya serba "keturutan", bagaimana dengan kontribusi kita yang justru dapat menghasilkan kebahagiaan bagi orang lain?apakah sudah kita tanamkan pada diri kita,, dan sebetulnya inipun menjadi pertanyaan pada diriku disetiap langkahku,, banyak hal yang tidak melulu harus mengejar impian atas keegoisan kita, sementara sekeliling kita masih membutuhkan uluran tangan kita sehingga mengharuskan atau minimal sadar bahwa kita dibutuhkan untuk menjadikan orang yang bermanfaat buat mereka, setelah itu apakah kita sudah ikhlas?, sedikit cuplikan hadist yang aku ingat dan semoga tidak salah, "sebaik - baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat buat sekelilingnya (HR BUKHORI)", sedangkan islampun mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang "rahmatan lil 'alamin" tidak hanya "rahmatan lil muslimin", banyak paradigma orang terdahulu yang sampai sekarang justru menyudutkan kita pada keberhasilan pribadi yang akhirnya dapat di banggakan lagi - lagi secara pribadi,, sedangkan yang seharusnya kita termasuk saya pribadi lakukan adalah seberapa besar kontribusi dan apresiasi serta manfaat yang bisa kita berikan kepada kehidupan sekitar kita? sebelum setiap butiran pasir kehidupan yang sudah berpindah tempat habis dan kitapun tiada,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar